By : Siti Mulyani Al-Azmi
The words of a manAjarkan aku menggunakan pena, akan ku tulis gemercik air, udara dingin, kabut senja, hingga daun gugur. Untuk sementara waktu, lebih baik kita masing-masing sendiri. Untuk sementara waktu kesabaran adalah hal yg terbaik yang bisa kita pertahankan saat ini. Untuk sementara waktu saja kita biarkan waktu kita berjalan sendiri-sendiri.
Meski kita merasakan hal yang sama. Saat ini biarkan saja ia mengalir seperti hujan yang jatuh. Tak perlu memaksakan waktu untuk bersama padahal itu belum saatnya. Allah menyampaikan pesan-Nya agar kita menjaga diri untuk sementara waktu. Kan semuanya hanya sementara waktu 🙂
Jika kamu kehilangan sabar, aku mungkin akan kehilanganmu :'). Untuk sementara waktu jagalah hati kita masing-masing tetap berada pada tempatnya. Tetap berada pada perlindungan-Nya. Sampai waktu dimana dia harus diberikan dan diterima oleh orang lain, sampai waktu dimana dia akan menerima hal yang sama pula dari orang lain 🙂 Untk sementara waktu bersabarlah, karena kesabaran adalah hal terbaik yang bisa kita perjuangkan untuk saat ini. Bukankah hanya untuk sementara waktu saja ? Tidak lama, tidak akan menghabiskan seluruh hidup kita bukan??
The words of a woman
Karena dunia pun sifatnya sementara, kenapa pula kita harus merisaukan yang sementara? Kubiarkan kau seperti uap pergi meninggalkan kaca, ku persilahkan itu. Hingga ketika kau memilih kembali di waktu yang tepat, maka aku takkan pernah mengizinkanmu menjadi uap. Tak usahlah takut dengan keberadaan kumbang, karena bunga hanya mempersilahkan lebah.
Antara senja dan hujan, kenapa aku lebih bisa menyapa hujan? Seharusnya kau paham, karena saat hujan berhenti dan memilih bersama laut aku biasa saja. Maukah kau kuberi tahu bagaimana sulitnya memperjuangkan kesan biasa saja saat bersamamu? Maukah kau kuberi tahu bagaimana sulitnya menghentikan muraja'ah episode bersamamu? Maukah kau kuberi tahu bagaimana sulitnya menarik tambang hati ini dengan setan?
Kala itu, kebiasaanku buang muka baik disadari atau tidak, bahkan untukmu pun aku akan sangat memilih itu, aku berusaha agar mataku tidak ditarik oleh setan. Kenapa? Karena aku takut tidak bisa memalingkannya lagi. Bukan karena mataku tidak menghargai keindahanmu tapi karena ia tidak memiliki hak.
Maka berdirilah di belakangku baik aku sadari atau tidak, jangan berdiri di hadapanku karena aku takut lupa untuk melangkah ke tujuanku. Jika kau tau kapan waktu yang tepat hingga kau bisa berdiri di sampingku dan melangkah bersama.
Untuk sementara waktu, ku sepakati itu. Sampai Allah satukan atau pisahkan dengan cara yg baik :')
Seseorang pernah berkata 'lepaskanlah, jika ia cinta sejatimu maka esok lusa ia akan datang dengan cara yang mengangumkan. Selalu saja ada takdir yang menakjubkan untuk kita. Sederhana saja, jika ia tidak kembali maka ia bukan cinta sejatimu'.
Waktu berkata 'biar aku yang uji, karena aku adalah sebaik-baik bukti'
Bukan untak menguji takdir, jika pada kenyataannya banyak yang bersama tapi takdir tidak memihak. Diuji atau tidak, takdir itu tetap bertindak sesuai tugas dari-Nya.
"Dan janganlah kamu mendekati zina. Zina itu sungguh perbuatan yg keji dan suatu jalan yg buruk" (Q.S. AL-ISRA:32)
Jika kita tidak siap menikah lantas kita mau apa? Mari, kita tutup celah-celah jalannya setan. Semangatlah mencari Ridha-Nya, Karena mengaku cinta kepada Nya saja tidak cukup 😃
EmoticonEmoticon